Nasalis larvatus

Nasalis larvatus
Bekantan Fauna Endemik Borneo, merupakan maskot Kalimantan Selatan. Hewan ini terancam keberadaannya. Mari lindungi kekayaan dan biodiversitas Indonesia, jangan sampai mereka hanya tinggal cerita

Senin, 05 November 2012

Daftar Istilah Botani Tumbuhan Tinggi

DAFTAR ISTILAH BOTANI TUMBUHAN TINGGI
Istilah
Arti/Persamaan
Penjelasan
Receptaculum
Dasar bunga
Ujung tangkai bunga yang mendukung bagian-bagian bunga lainnya
Jaringan penghubung plasenta dan biji; Tangkai bakal biji (ovulum) yang menempel pad bakal buah
Kaudikula
batang lembaga
Penutup luar atau pelindung bakal biji
Tempat masuknya spermatozoid ke dalam bakal biji
Salut biji atau aril atau arillus
bentuk pertumbuhan tambahan dari hilum atau funiculus (pusar biji) yang menempel atau menutupi permukaan luar biji.
Bractea
Daun-daun pelindung
Bagian-bagian serupa daun yang dari ketiaknya muncul cabang-cabang ibu tangkai atau tangkai bunganya
Sepal
Helaian kelopak
Petal
Helaian mahkota
Tepal
Helaian tenda bunga
helaian perhiasan bunga yang tidak dapat dibedakan sepal dan petalnya
Stamen
Benang-benang sari
Inflorescentia cymosa
Bunga majemuk berbatas
Bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu ditutupi dengan suatu bunga dan bunga-bunganya mekar berturut-turut dari tengah ke pinggir
Perianthium
Hiasan bunga
Bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun yang masih tampak berbentuk lembaran-lembaran dengan tulang-tulang atau urat-urat yang masih jelas
Alabastrum
Kuncup bunga
-
Bunga terminalis
Bunga pada ujung batang
-
Bunga axillaris
Bunga pada ketiak daun
-
Inflorescentia
Bunga majemuk
Bunga yang berkumpul membentuk suatu rangkaian
Pedunculus
Ibu tangkai bunga
Bagian yang merupakan terusan batang atau cabang yang mendukung bunga majemuk.
Pedicellus
Tangkai bunga
Cabang ibu tangkai yang mendukung bunganya
Bracteola
Daun tangkai
Satu atau dua daun kecil yang terdapat pada tangkai bunga
Spatha
Seludang bunga
Daun pelindung yang besar, yang menyelubungi seluruh bunga   majemuk waktu belum mekar
involucrum
Daun-daun pembalut
Sejumlah daun-daun pelindung yang tersusun dalam suatu lingkaran
Epicalyx
Kelopak tambahan
Bagian-bagian serupa daun yang berwarna hijau, tersusun dalam suatu lingkaran dan terdapat dibawah kelopak
Carpella
Daun-daun buah
-
Scapus
Sumbu bunga
-
Inflorescentia centripetala
Bunga majemuk tak berbatas
Bunga mejemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak dan bunga-bunganya mekar berturut-turut dari bawah ke atas.
Monochasial
-
Bunga majemuk yang jika ibu tangkainya hanya mempunyai satu   cabang atau lebih, tetapi tidak pernah berhadapan dan yang satu lebih besar daripada yang lainnya
Dichasial
-
Bunga majemuk yang jika dari ibu tangkainya keluar 2 cabang yang berhadapan, terdapat pada tumbuhan dengan bunga berbibir
Pleiochasial
-
Bunga majemuk yang jika dari ibu tangkainya keluar lebih dari 2 cabang pada suatu tempat yang sama tingginya pada ibu tangkai
Inflorescentia mixta
Bunga majemuk campuran
Bunga majemuk yang memperlihatkan baik sifat-sifat bunga majemuk tak berbatas maupun sifat bunga majemuk berbatas
Cyathium
-
Satu bunga betina dikelilingi oleh lima bunga bercabang seling, masing-masing terdiri atas empat bunga jantan
Flos marginalis/
Flos ligulatus
Bunga pinggir/
Bunga pita
Bunga yang mandul yang tedapat disepanjang tepi cawan
Bunga yang seringkali memiliki mahkota yang berbentuk pita
Flos disci
Bunga tabung
Bunga-bunga yang terdapat diatas cawannya sendiri, seringkali   kecil dan berbentuk tabung
Flos disci
Bunga tabung
Bunga-bunga yang terdapat diatas cawannya sendiri, seringkali   kecil dan berbentuk tabung
Androecium
Alat kelamin jantan
Bagian bunga yang menyusun keseluruhan benang sari
Gynaecium
Alat kelamin betina
Bagian bunga yang menyusun keseluruhan putik
Asimetris
Tidak ada simetri
Tidak dapat dibuat satu bidang simetri dengan jalan apapun
Zygomorf
Bersimetri satu
Hanya dapat dibuat satu bidang simetri saja yang membagi bunga menjadi dua bagian yang setangkup
Actinomorf
Bersimetri banyak
Dapat dibuat banyak bidang simetri untuk membagi bunga dalam dua bagiannya yang setangkup
Anthophorum
Pendukung tajuk bunga
Bagian dasar bunga tempat duduknya daun-daun tajuk bunga
Androphorum
Pendukung benang sari
Bagian dasar bunga yang seringkali meninggi atau memanjang dan menjadi tempat duduknya benang sari
Gynophorum
Pendukung putik
Suatu peninggian pada dasar bunga yang khusus menjadi tempat duduknya putik
Androgynophorum
Pendukung benang sari dan putik
Bagian dasar bunga yang biasanya meninggi dan mendukung benang sari dan putik
Discus
cakram
Pada dasar bunga seringkali terdapat semacam peninggian atau bantalan berbentuk cakram yang seringkali mempunyai kelenjar madu
Hypogynus
-
Jika hiasan bunga tertanam pada bagian dasar bunga yang lebih   rendah daripada tempat duduknya putik
Perigynus
-
Jika letak hiasan bunga sama tinggi atau sedikit lebih tinggi daripada duduknya putik
Epigynus
-
Pada dasar bunga yang berbentuk mangkuk atau piala dengan bakal buah tenggelam, sehingga seringkali  seakan-akan hiasan bunga duduk dibagian atas bakal buah
Lokblad
Daun pemikat
-
Labiatus
Berbibir
Jika tajuk bunga seakan-akan dibelah dua, sehingga tepinya merupakan dua bibir
Carina
Lunas
Dua daun tajuk yang berlekatan, biasanya sempit dan terdapat dibagian bawah
Vexillum
Bendera
Berhadapan dengan lunas, disebelah atas terdapat sehelai daun   tajuk  yang paling besar
Perigonium
Tenda bunga
Hiasan bunga yang tidak lagi dapat dibedakan antara kelopak dengan tajuknya
Filamentum
Tangkai sari
-
Anthera
Kepala sari
-
Theca
-
Memiliki 2 ruang sari
Loculus
-
Masing-masing ruang sari terdiri atas 2 ruangan kecil
Connectivum
Penghubung ruang sari
-
Monodelphus
Benang sari berberkas  satu
Jika semua tangkai sari pada satu bunga berlekatan menjadi satu
Diadelphus
Benang sari berberkas dua
Jika benang sari terbagi menjadi dua kelompok dengan tangkai yang berlekatan dalam masing-masing kelompok
Pollen tetrade
-
Jika tiap gumpalan terdiri atas 4 serbuk
Pollinium
-
Jika tiap gumpalan terdiri atas sejumlah besar serbuk sari
Staminodium
Benang sari yang berupa lembaran dan steril
Benang sari yang tidak sempurna perkembangannya dan tidak menghasilkan serbuk sari (bersifat steril)
Pistillum
Putik
Merupakan alat kelamin betina yang letaknya paling dalam
Carpellum
Daun buah
Daun-daun penyusun putik
Ovulum
Bakal biji
Bagian putik yang mengandung  sel telur
Ovarium
Bakal buah
Bagian putik yang didalamnya terdapat bakal biji
Stigma
Kepala putik
Putik bagian yang paling atas, terletak pada ujung tangkai kepala putik
Stylus
Tangkai kepala putik
Bagian putik yang sempit dan terdapat diatas bakal buah, biasanya berbentuk benang
Placenta
Tembuni
Bagian yang merupakan pendukung bakal biji
Superus
Bakal buah menumpang
Jika bakal buah duduk diatas dasar bunga, sehingga bakal buah   lebih tinggi daripada tepi dasar bunga, tetapi bagian samping bakal buah tidak pernah berlekatan dengan dasar bunga
Hemi inferus
Bakal buah setengah tenggelam
Jika bakal buah duduk pada dasar bunga yang cekung, jadi tempat duduknya bakal buah selalu lebih rendah daripada tepi dasar bunga , dan sebagian dinding bakal buah itu berlekatan dengan dasar bunga yang berbentuk mangkuk atau piala
Inferus
Bakal buah tenggelam
Jika bakal buah duduk pada dasar bunga yang cekung, jadi tempat duduknya bakal buah selalu lebih rendah daripada tepi dasar bunga, dan seluruh bagian samping bakal buah berlekatan dengan dasar bunga yang berbentuk mangkuk atau piala
Pistillum coenocarpum
Senokarp
Jika bakal buah terdiri atas beberapa daun buah yang berlekatan   satu sama lain
Pistillum paracarpum
Parakarp
Jika perlekatan daun-daun buah hanya merupakan satu putik dengan satu ruang saja
Pistillum syncarpum
Sinkarp
Jika dari perlekatan daun-daun buah terbentuk putik dengan jumlah ruang yang sesuai dengan jumlah daun buahnya
Pistillum apocarpum
apokarp
Ginesium yang terdiri atas beberapa daun buah yang masing-masing membentuk suatu bakal buah
Partenogenesis
-
Terjadinya lembaga dari sel telur tanpa pembuahan
Amfimiksis
-
Pembentukan calon lembaga yang disertai dengan peristiwa perkawinan antara sel telur dengan inti sperma
Apomiksis
-
Pembentukan lembaga tanpa adanya peristiwa perkawinan terlebih dahulu
Apogami
-
Terjadinya lembaga dari salah satu inti dalam kandung lembaga,   tetapi bukan dari sel telur, dan tanpa perkawinan
Embrioni adventif
Pembentukan lembaga yang liar
Jika terbentuk lembaga dari salah satu sel pada bakal biji, diluar kandung lembaga
Poliembrioni
-
Jika dalam satu bakal biji, terbentuk sebuah biji yang didalamnya terkandung lebih dari satu lembaga
Autogamy
Penyerbukan sendiri
Jika serbuk sari yang jatuh dikepala putik berasal dari bunga itu sendiri
Geitonogamy
Penyerbukan tetangga
Jika serbuk sari yang jatuh dikepala putik berasal dari bunga lain pada tumbuhan itu juga
Allogamy
Penyerbukan silang
Jika serbuk sari yang jatuh dikepala putik berasal dari bunga tumbuhan lain, tetapi masih tergolong dalam jenis yang sama
Hybridogamy
Penyerbukan bastar
Jika serbuk sari yang jatuh dikepala putik berasal dari bunga tumbuhan lain yang berbeda jenisnya, atau sekurang-kurangnya memiliki satu sifat beda
Cleistogamy
Penyerbukan tertutup
Penyerbukan sendiri yang berlangsung sebelum bunga mekar
Anemogamy
Penyerbukan dengan perantara angin
Jika serbuk sari sampai pada bunga  yang diserbuki dengan perantara angin
Hydrogamy
Penyerbukan dengan perantara air
Jika serbuk sari sampai pada bunga  yang diserbuki dengan perantara air
Zoidiogamy
Penyerbukan dengan perantara binatang
Jika serbuk sari sampai pada bunga  yang diserbuki dengan perantara binatang
Entomogamy
Penyerbukan dengan perantara serangga
Jika serbuk sari sampai pada bunga  yang diserbuki dengan perantara serangga
Ornithogamy
Penyerbukan dengan perantara burung
Jika serbuk sari sampai pada bunga  yang diserbuki dengan perantara burung
Chiropterogamy
Penyerbukan dengan perantara kelelawar
Jika serbuk sari sampai pada bunga  yang diserbuki dengan perantara kelelawar
Malacogamy
Penyerbukan dengan perantara siput
Jika serbuk sari sampai pada bunga  yang diserbuki dengan perantara siput
Anthophyta
Tumbuhan bunga
Tumbuhan yang dalam perkembangannya menghasilkan bunga
Phanerogamae
-
Tumbuhan yang peristiwa perkawinannya tampak jelas
Embryophyta siphonogama
-
Tumbuhan yang mempunyai embrio dan perkawinan terjadi melalui pembentukan suatu buluh
Pentasiklik
-
Bunga yang mempunyai 5 lingkaran bagian-bagian bunga
Pentamer
-
Jika pada setiap lingkaran terdapat 5 helaian bagian-bagian bunga
Hipantium
-
Antara bakal buah dengan bagian-bagian lain bunga terdapat sebagian dasar bunga yang berbentuk pembuluh (pipa)
Porogami
-
Pembuahan yang terjadi jika buluh serbuk sari menembus ruang   bakal buah yang biasanya terisi oleh lender
Aporogami
-
Buluh serbuk sari dapat tetap dalam jaringan-jaringan putik dan hanya dapat mencapai kandung lembaga dengan jalan yang lebih panjang dengan menembus plasenta (tembuni) dan kalaza atau dari samping dengan menembus integumen serta nuselus
Kalazogami
-
Jika buluh serbuk sari mencapai kandung lembaga dengan menembus kalaza
Calyx
Pelindung bunga saat masih kuncup
Corolla
biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan
Polen
Labelum
bibir bunga
Reseptakulum
ujung distal dari tangkai bunga yang membengkak dan meluas (dasar bunga)
Pediselus
tangkai bunga
Nektarium
kelenjar madu
Filamen
tangkai sari
Epikalis
bagian terluar pada kaliks
Cyathium
satu bunga betina dikelilingi oleh lima bunga bunga bercabang seling, mesing-masing terdiri atas empat bunga jantan
Gamosepalus /sinsepalus
helaian pada kelopak bunga (sepal) yang berlekatan
Polipetal/diapetal
helaian pada kelopak buang (sepal) yang terpisah
Konektivum
penghubung tengkai sari dan kepala sari
Tetradinamus
benang sari terdiri dari 4 yang panjang dan 3 yang pendek
Monodelfus
benang sari terdiri satu tungkai
Sentralis
letak plasenta yang mengumpul di tengah
Ginofore
dasar bunga yang mengalami pemanjangan diantara benang sari dan putik
Pollinia
serbuk sari yang berbentuk gumpalan
Ginostemium
benang sari berlekatan menjadi satu dengan putik membentuk suatu badan
Aktinomorf
kelopak bunga dengan berbagai cara dapat dibagi menjadi dua bagian yang setangkup (simetris)
Stamenodium
benang sari yang tidak sempurna perkembangannya
Filamen petaloid
filament (benang sari) yang menyatu atau beradnasi dengan petal
Stilus petaloid
stilus (putik) yang menyatu atau beradnasi dengan petal
Monokasium
ibu tangkai hanya mampu mempunyai satu cabang
Apikal
bagian ujung tumbuhan yang merupakan bagian yang mengandung jaringan untuk pertumbuhan primer
Rostelum
bagian dari struktur bunga yang memisahkan serbuk sari dengan   kepala putik
Braktea involukrum
daun-daun pembalut bunga
Pleokasium
anak payung bercabang banyak
Stilus
kepala putik
Ovulum
bakal biji
Ovarium inferum
bakal buah tenggelam
Ovarium periginus
ovarium sama tinggi atau lebih tinggi sedikit dengan perhiasan bunga lainnya
Bunga tunggal
buah yang berasal dari satu bakal buah saja (bunga kembang sepatu)
Perbungaan rasemosa
bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan “acropetal
Perbungaan simosa
bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga, jadi ibu tangkainya mempunyai pertumbuhan yang terbatas
Bunga tangga (cincinus)
bunga majemuk yang ibu tangkainya bercabang dan selanjutnya   cabang cabangnya abercabang lagi, tetapi setiap sekali bercabang membentuk satu cabang saja.
Untai (amentum)
seperti bulir, tetapi ibu tangkai hanya mendukung bunga-bunga   yang berkelamin tunggal, dan runtuh seluruhnya
Malai (panicula)
ibu tangkainya mengadakan percabangan secara monopodial, demikian pula cabang-cabangnya, sehingga suatu malai dapat disamakan dengan suatu tandan majemuk
Bonggol (capitulum)
suatu bunga majemuk yang menyerupai bunga cawan, tetapi tanpa daun-daun pembalut, dan ujung ibu daun biasanya membengkak, sehingga bunga majemuk seluruhnya berbentuk seperti bola (bunga petai)
Cawan (anthodium)
Suatu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya lalu melebar dan merata, sehingga mencapai bentuk seperti cawan (bunga matahari)
Tongkol (spadix)
seperti bulir, tetapi ibu tangkai besar, tebal, dan sering kali berdaging (bunga jagung).
Bulir (spica)
seperti tandan tetapi bunga tidak bertangkai (bunga jarong)
Bunga tengah
bunga yang posisinya berada di tengah-tengah sumbu batangnya
Bunga periuk (hipantodium)
bunga dengan ujung tangkai menebal, dan berdaging
Karpel
daun buah
Apokarp
karpel yang terpisah-pisah
Ruang karpel
ruangan atau tempat daun buah
Bilokular
bakal buah yang tersusun dari dua daun buah
Ovarium trilokular
bakal buah terbentuk dari tiga daun buah yang tepinya melipat ke dalam dan berlekatan. Sehingga terbentuklah bakal buah dengan tiga sekat
Eksokarp (epikarp)
bagian luar kulit buah yang lebih keras dan bersifat sangat jangat
Plasenta
tempat duduknya bakal-bakal biji
Buah partenokarpi
buah yang berkembang tanpa pembuahan dan perkembangan biji (jambu biji)
Buah sejati
buah yang perkembangannya berasal dari bakal buah
Buah majemuk
buah yang didapat dari suatu perbungaan (bunga majemuk) secara bersamaan
Buah semu
buah yang tersusun dari bagian bunga yang lain selain dari bakal buah
Buah semu tunggal
buah semu yang terdapat lebih dari satu  bakal buah yang bebas satu sama lain.
Buah ganda (agregat)
buah yang dibentuk oleh ginesium apokrap
Buah semu majemuk
buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja.



Semoga dapat membantu dalam memahami Botani Tumbuhan Tinggi



File PDF dapat didownload di http://www.4shared.com/office/Ond3WTNY/daftar_istilah_BTT.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar