Rasulullah SAW sangat mencintai, menyayangi, penuh sopan santun dan lembut pada istri-istrinya dan keluarganya. Contoh sikap luar biasa Rasulullah SAW yang harus diteladani oleh setiap suami dan para laki-laki di muka bumi agar tidak ada sikap kasar, sewenang-wenang laki-laki atau suami pada istri adalah:
- Rasulullah SAW selalu bersikap sopan, santun dan santun kepada wanita apalagi istri beliau. Sekalipun Rasulullah SAW adalah seorang pemimpin umat Islam tertinggi dan pemimpin terbesar di dunia, namun beliau selalu memperlakukan istrinya sebagai orang yang istimewa
- Rasulullah SAW sering memanggil istrinya dengan panggilan mesra, misalnya istri beliau Aisyah r.a. yang dipanggil dengan panggilan Khumaira yang artinya kemerah-merahan.
- Rasulullah SAW selalu bertanggung jawab pada keluargganya dan bertanggung jawab mencari nafkah untuk keluarganya. Salah satu contoh: Rasulullah SAW sering memerah sendiri susu kambing yang dimilikinya hanya untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.
- Rasulullah SAW tidak pernah menyusahkan istrinya dan keluarganya. Jika pakaian beliau koyak atau ribek, Rasulullah SAW menambalnya dan menjahitnya dengan tangan beliau sendiri tanpa menyuruh isterinya atau keluarga beliau yang lain. Sayidatina ‘Aisyah menceritakan “Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumahtangga. Jika mendengar adzan, beliau cepat-cepat berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pula kembali sesudah selesai sembahyang.”
- Rasulullah SAW tidak pernah mendesak atau memaksa istri menyediakan makanan. Contohnya saat Rasulullah SAW pulang kerumahnya pada waktu pagi hari, beliau sangat lapar saat itu dan saat dilihat di dapurnya tidak ada apapun untuk sarapan, bahkan yang mentah pun tidak ada karena pada saat itu Sayidatina ‘Aisyah belum pergi ke pasar. Beliau kemudian bertanya pada istrinya, “Belum ada sarapan ya Khumaira?” Aisyah menjawab dengan serba salah, “Belum ada apa-apa wahai Rasulullah.” Rasulullah SAW lantas berkata, “Jika begitu aku puasa saja hari ini.” tanpa sedikit pun tergambar raut kesal di muka beliau.
- Rasulullah SAW pun tidak segan membantu istrinya di dapur saat memasak makanan bagi beliau. Contoh: Setiap kali pulang ke rumah, bila di dapur beliau tidak terlihat makanan yang sudah siap dimasak untuk dimakan, sambil tersenyum Rasulullah SAW menyingsingkan lengan bajunya untuk membantu isterinya di dapur dan ikut memasak makanan tersebut.
- Rasulullah SAW sangat marah saat melihat seorang suami atau laki-laki sedang memukul istrinya. Contoh: saat beliau melihat seseorang suami memukul istrinya. Beliau menegur sang suami tersebut, “Mengapa engkau memukul istrimu?” Orang itu menjawab, “Isteriku sangat keras kepala! Sudah diberi nasihat dia tetap bandel juga, jadi aku pukul dia.” Rasulullah SAW berkata lagi, “Aku tidak menanyakan alasanmu, aku bertanya mengapa engkau memukul teman tidurmu dan ibu dari anak-anakmu?
- Rasulullah SAW sangat setia pada Istrinya.
Suatu hari, seorang nenek datang menemui Rasulullah SAW, kemudian Rasulullah SAW bertanya kepada nenek itu: “Siapakah Anda wahai nenek?”.
wanita tua itu menjawab: “Aku adalah Jutsamah al-Muzaniah, ” .
Rasulullah SAW pun berkata: “Wahai nenek, sesungguhnya saya mengenalmu. Engkau adalah wanita yang baik hati. Bagaimana kabarmu dan keluargamu?, Bagaimana pula keadaanmu sekarang setelah kita berpisah sekian lama?”.
Nenek itu pun menjawab: “Alhamdulillah kami dalam keadaan baik. Terima kasih, Rasulullah.” itu jawab si wanita tua itu.
Tak lama kemudian, wanita tua itu pergi meninggalkan Rasulullah SAW.
Aisyah RA yang melihat kejadian itu datang kepada Rasulullah SAW seraya berkata: “Wahai Rasulullah, seperti inikah engkau menyambut dan memuliakan seorang wanita tua? Istimewa sekali.”
Rasulullah pun menjawab: “Ya, dahulu nenek itu selalu mengunjungi kami ketika Khadijah masih hidup. Sesungguhnya melestarikan persahabatan adalah bagian dari iman.”
Setelah kejadian itu, Aisyah mengatakan: “Tak seorang pun dari istri-istri nabi yang aku cemburui lebih dalam ketimbang Khadijah. Meskipun aku belum pernah melihatnya, namun Rasulullah SAW seringkali menyebutnya. Pernah suatu kali beliau menyembelih kambing lalu memotong-motong dagingnya dan membagikannya kepada sahabat-sahabat karib Khadijah.”
Jika hal tersebut disampaikan Aisyah, Rasulullah SAW menanggapinya dengan berkata: “Wahai Aisyah, begitulah kenyataannya. Sesungguhnya darinyalah aku memperoleh anak.”
Pada kesempatan lainnya, Aisyah mengatakan: “Aku sangat cemburu dengan Khadijah karena sering disebut Rasulullah SAW, sampai-sampai aku berkata: Wahai Rasulullah, apa yang kau perbuat dengan wanita tua yang pipinya kemerah-merahan itu, sementara Allah SWT telah menggantikannya dengan wanita yang lebih baik?” Rasulullah SAW menjawab, “Demi Allah SWT, tak seorang wanita pun lebih baik darinya. Ia beriman saat semua orang kufur, ia membenarkanku saat manusia mendustaiku, ia melindungiku saat manusia kejam menganiaiaku, Allah SWT menganugerahkan anak kepadaku darinya.”
Itulah sepenggal kisah tentang kesetiaan Rasulullah, bukan kesetiaan semu dan bukan pula materi, tetapi kesetiaan imani, kesetiaan yang dilandaskan rasa cinta kepada Allah SWT, bukan cinta nafsu syaithan. Kesetiaan suami kepada istri yang telah lama mengarungi rumah tangga dalam segala suka dan duka.
Kecantikan Aisyah tidak membuat Rasulullah SAW melupakan jasa baik dan pengorbanan Khadijah, betapa pun usianya yang lebih tua. Kesetiaan inilah yang membuat cendikiawan muslim Nahzmi Luqa mengatakan, “Ternyata kecemburuan Aisyah tidak mampu melunturkan kesetiaan Nabi kepada Khadijah, kesetiaan yang harus diteladani para pasangan suami istri.“
MasyaALLAH, pemimpin besar seperti beliau begitu menghormati istri dan para wanita..dengan ketegasan, penuh sopan santun dan lemah lembut beliau menghormati wanita-wanita yang ada disekelilingnya...mudah-mudahan kita bisa menjadi seperti beliau dan menjadikan sikap Rasulullah SAW sebagai suri teladan yang baik dan dapat diterapkan di kehidupan sehari agar tidak ada lagi para wanita dan istri yang terskiti, tidak ada lagi wanita dan istri yang menangis karena dipukul suaminya, tidak ada lagi wanita dan istri yang tersakiti..Semoga kita diberi kekuatan untuk memiliki kesetiaan pada suami/istri kita seperti halnya Rasulullah SAW. Amin...
saya persembahkan tulisan ini bagi para wanita, istri dan ibu-ibu yang ada di muka bumi ini...Rasulullah SAW bersabda, “sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik, kasih dan lemah lembut terhadap isterinya.”
“Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang beriman diri dan harta mereka dengan mahligai surga, mereka berperang di jalan Allah, mereka pun terbunuh atau membunuh. Adalah janji sejati atasNya di dalam kitab Taurat, Injil, dan Al-Qur’an. Siapakah yang lebih setia dari Allah Subhanahu wata’ala akan janjiNya. Bergembiralah dengan bai’at (sumpah setia) yang kalian ikrarkan, itulah keberuntungan yang besar.” (QS. At-Taubah : 111).
tulisan ini saya buat berdasarkan rujukan referensi yang saya baca di berbagai media, seperti dari media elektronik, blog, buku, selebaran-selebaran yang saya dapat saat berada di mesjid dan referensi-referensi lain yang dapat menunjang isi tulisan inii
semoga bermanfaat
Hormat saya maulana khalid riefani